Sarjono terpilih secara Aklamasi sebagai Ketua DPC HNSI periode 2025-2030. Pemilihan Sarjono sebagai Ketua HNSI di gelar dalam Musyawarah Cabang (Muscab) HNSI Cilacap 2025, Selasa, 16 Desember 2025.
Sarjono secara sah memimpin HNSI Cilacap dilantik bersama pengurus. Dalam Muscab tersebut Sarjono menjadi calon tunggal.
"Alhamdulillah sampai dengan hari ini tidak ada calon lain yang mengajukan sebagai calon kandidat Ketua HNSI Cilacap, sehingga dalam pemilihan Ketua DPC HNSI Cilacap saya menjadi satu-satunya calon (Calon Tunggal)," Ungkap Sarjono.
"Ada sekitar 22 rukun nelayan yang mengusung dan saya dipercaya lagi sebagai Ketua HNSI Cilacap," imbuhnya
Sarjono memastikan akan mengoptimalkan program yang telah berjalan, dan akan menjalankan program yang belum tuntas supaya lebih baik lagi.
"Program sudah ada, untuk yang belum memenuhi target akan kita raih dan program yang sudah bagus terus dilanjutkan. Contohnya program asuransi untuk kepentingan nelayan, asuransi untuk kapal-kapal di bawah 6 GT, itu sangat menguntungkan nelayan," ucap pria paruh baya ini.
Harapanya asuransi tersebut bermanfaat untuk melindungi kapal-kapal milik nelayan. "Itu hanya untuk armadanya saja, kalau untuk personel (nelayan), memakai asuransi BPJS Ketenagakerjaan," kata Sarjono.
"Menurut aturannya, untuk armada atau jukung perahu fibernya, ini tanggung jawab PT Asprindo, dan kalau ada masalah korban jiwa sampai meninggal karena laka laut, itu tanggung jawabnya pihak BPJS Ketenagakerjaan, dengan catatan mengikuti asuransi," pungkasnya.
Sementara itu nelayan yang mengikuti BPJS Ketenagakerjaan, diperkirakan berjumlah puluhan ribu orang. Sarjono selaku ketua hanya memberikan saran kepada PPSC untuk kapal yang ingin berangkat melaut harus diikutsertakan BPJS.
"Demi untuk perlindungan para ABK kapal harus ikut BPJS. Mungkin sudah puluhan ribu orang yang sudah ikut BPJS Ketenagakerjaan di Cilacap," bebernya.
Ada sebagian nelayan yang mendapat bantuan dari pemerintah daerah setempat. "Pemerintah daerah juga memberikan asuransi BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan," ujar Sarjono.
"Mereka nanti melanjutkan secara mandiri, dan pembayarannya sekitar Rp16.800," terang Ketua HNSI Cilacap ini.
Sarjono mengatakan, jumlah nelayan yang resmi menjadi anggota HNSI Cilacap ada lebih dari 11.000 orang nelayan. "Kalau ditambah dengan yang belum terdaftar jumlahnya diatas 17.000an," jelasnya.
Sarjono berharap semua nelayan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). Bagi nelayan yang belum resmi menjadi anggota HNSI diimbau segera mendaftar.
"Untuk meringankan kita juga akan memfasilitasi pembuatan KTA HNSI dengan biaya semurah mungkin, biar saya tahu persis berapa jumlah keseluruhan anggota nelayan kita di Cilacap," terangnya.
Untuk keberlangsungan nelayan, Sarjono menggandeng pemerintah maupun perusahaan swasta dan BUMN.
"Tujuannya agar bisa memberikan bantuan kepada nelayan, termasuk nelayan kecil agar bisa dibantu dalam biaya percetakaan agar lebih murah, syukur-syukur gratis," tutup Sarjono. (*)
Jurnalis: Nani Ekowati
Editor: Gumilang
