Bupati Sidoarjo Subandi mengajak semua pihak bersama-sama membangun Kabupaten Sidoarjo dengan sungguh-sungguh. Kontraktor pelaksana tidak boleh main-main dalam mengerjakan proyek yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan dibiayai uang negara cukup besar.
Sikap tegas itu disampaikan kepada Bupati Subandi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan Alun-Alun Sidoarjo pada Jumat (5 Desember 2025). Proyek senilai Rp 24,6 miliar itu belum menunjukkan tanda-tanda selesai. Padahal, waktu kontraktor pengerjaan tinggal 10 hari, yaitu 15 Desember 2025.
Kontraktor pelaksana menyampaikan bahwa progres pengerjaan proyek mencapai sekitar 74 persen dari target seharusnya 96 persen. Artinya, terjadi deviasi sekitar 22 persen. Dia menyatakan tidak percaya dengan klaim kontrakrot pelaksana, yaitu PT Samudra Anugrah Indah Permai.
”Saya lihat ini tidak 20 deviasi. Wong masih kelihatan acak-acakan kok devisiasi 20 persen. Waktu tinggal 10 hari,” ujar Bupati Subandi yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan M. Bahrul Amig bersama aggota Komisi C DPRD Sidoarjo M. Nizar.
Bupati Subandi meneliti beberapa bagian pengerjaan. Dari keramik, paving blok, cor-coran, hingga saluran air di dalam Alun-Alun Sidoarjo. Diukurnya ketinggian semen untuk pemasangan keramik. Dia bahkan sempat mengetes kekuatan paving blok yang dipasang untuk lantai alun-alun. Ada pula rakitan besi kolom yang tidak diikat kawat dengan kuat.
”Pak Amig tolong pengawasannya ditingkatkan lagi terhadap proyek revitalisasi alun-alun ini,” tegasnya.
Kepala DLHK Bahrul Amig menyatakan siap menggenjot kinerja pengerjaan proyek revitalisasi Alun-Alun Sidoarjo. Dia turun tangan langsung dan mengerahkan tenaga demi mendorong percepatan penyelesaian proyek. Dia juga menunggui proyek tersebut agar digarap maksimal dan bisa selesai. Pengerjaan proyek tersebut didatangi hingga beberapa kali dalam sehari.
Bupati Subandi menyatakan dirinya berharap masyarakat Kabupaten Sidoarjo kecewa. Sebab, Alun-Alun Sidoarjo sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Alun-Alun Sidoarjo merupakan tempat jujukan warga.
Revitalisasi Alun-Alun Sidoarjo ini dibiayai dengan anggaran cukup besar. Nilainya puluhan miliar. Anggaran begitu besar dikeluarkan pemerintah daerah, tapi hasilnya tidak sesuai rencana. Masyarakat Sidoarjo bisa kecewa.
Saat melakukan sidak, dia mendengar suara dari konsultan bahwa dia merupakan warga Kabupaten Sidoarjo. Salah seorang pengawas mengaku sebagai putra daerah. Mendengar itu, sikap Bupati Subandi semakin tegas.
Di Kabupaten Sidoarjo sudah berkali-kali terjadi kasus korupsi. Jangan sampai hal terulang. Warga Sidoarjo harus bersama-sama mencegah terjadinya kasus korupsi lagi.
”Kalau orang Sidoarjo seharusnya tidak main-main. Gak gelem dulinan seperti ini. Masyarakat nanti kecewa,” tandasnya. Mendengar jawaban tegas itu, kontraktor pelaksana maupun konsultan pengawas hanya terdiam.
Bupati Subandi menyatakan sikap tegasnya itu tidak bertujuan menuduh atau menyalahkan satu atau beberapa pihak. Sebagai pemimpin daerah, dirinya sangat ingin masyarakat Sidoarjo kembali percaya kepada pemerintah daerah.
”Kami ingin masyarakat tahu, kita tidak main-main dalam mencegah terjadinya korupsi,” ungkapnya. (*)
Editor: Fathur Roziq
